Share

Simak! Ini Tahapan dan Cara Efektif Bisnis Hadapi Pemeriksaan Pajak

Last updated: 17 Nov 2025
99 Views
Konsultan Pajak, SMC - Sebagai wajib pajak yang patuh akan kewajiban perpajakan sangat penting untuk mengetahui gambaran dasar tentang Pemeriksaan Pajak, apalagi bagi Anda yang memiliki bisnis sendiri. Meskipun nanti akan ada konsultan pajak yang membantu secara maksimal dalam proses tersebut, tentu perlu diketahui terkait Pemeriksaan Pajak yang akan dibahas secara menyeluruh dalam artikel ini.
 
Pemeriksaan Pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 dan diperkuat dalam Pasal 29 ayat (1) UU KUP. Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan pengumpulan serta pengolahan data, keterangan/bukti yang dilakukan untuk menguji kepatuhan wajib pajak terhadap kewajiban perpajakan. Jenis pemeriksaan dapat berupa pemeriksaan lengkap, terfokus atau spesifik.
 
Tujuan utama pemeriksaan pajak adalah memastikan bahwa pelaporan dan pembayaran pajak telah dilakukan dengan benar, lengkap, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Melalui pemeriksaan ini, DJP juga dapat mendeteksi potensi pelanggaran, penghindaran pajak, atau kekeliruan dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT).
 
Jenis-Jenis Pemeriksaan Pajak
DJP melakukan pemeriksaan pajak berdasarkan tingkat kompleksitas dan tujuan pengujian. Jenis pemeriksaan yang umum dilakukan meliputi:
  1. Pemeriksaan Lengkap: Pemeriksaan yang mencakup seluruh kewajiban perpajakan wajib pajak dalam satu periode pajak tertentu.
  2. Pemeriksaan Sederhana Lapangan:Dilakukan di lokasi wajib pajak dan biasanya berfokus pada jenis pajak tertentu.
  3. Pemeriksaan Sederhana Kantor: Pemeriksaan ini dilakukan di kantor pajak dengan ruang lingkup terbatas dan waktu pelaksanaan yang relatif singkat.
Setiap jenis pemeriksaan bertujuan memastikan bahwa SPT dan dokumen pendukung telah sesuai dengan kondisi keuangan sebenarnya.
 
 
Tahapan Dari Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan pajak memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui diantaranya:
Persiapan: Tahap awal pemeriksaan yang diawali dengan pengumpulan data awal oleh otoritas pajak sebagai dasar untuk menentukan objek dan subjek pemeriksaan.
  1. Pelaksanaan: Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan melalui kegiatan pengumpulan bukti-bukti perpajakan secara langsung dari wajib pajak.
  2. Analisis: Tahap analisis bertujuan untuk mengevaluasi kebenaran dan keabsahan data yang telah dikumpulkan serta membandingkannya dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
  3. Laporan: Hasil dari keseluruhan proses pemeriksaan dibuat dalam sebuah laporan pemeriksaan yang berisi kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut.
Tujuan Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan pajak memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:
  1. Menguji tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap kewajiban perpajakan.
  2. Menilai kebenaran laporan keuangan dan SPT yang telah disampaikan.
  3. Menilai kebenaran laporan keuangan dan SPT yang telah disampaikan.
  4. Meningkatkan penerimaan pajak negara melalui koreksi atas pelaporan yang tidak sesuai.
  5. Memberikan efek edukatif agar wajib pajak lebih transparan dan tertib administrasi di masa mendatang.
Persiapan yang harus dilakukan untuk Bisnis Anda
Memahami bahwa pemeriksaan pajak dan audit pajak bukanlah hal yang sama, sangat krusial bagi perusahaan terutama yang memiliki transaksi besar, pelaporan kompleks atau sedang dalam ekspansi. Jika salah mempersiapkan, maka risiko yang dihadapi jauh lebih besar, seperti denda, reputasi buruk bahkan pemeriksaan yang lebih menyeluruh. Dengan kesiapan yang baik, bisnis dapat:
  1. Meningkatkan tingkat kepatuhan pajak dan kepercayaan otoritas
  2. Meminimalkan risiko temuan negatif.
  3. Menunjukkan transparansi dan good governance kepada pemangku kepentingan.
Untuk menghadapi pemeriksaan maupun audit dengan baik, berikut ini langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan:
 
Kelengkapan administrasi pajak dan pembukuan: Pastikan SPT,bukti potong, faktur, laporan keuangan dan dokumen pendukung lainnya mutakhir, akurat dan mudah diakses.
  1. Audit internal secara rutin: Lakukan pemeriksaan internal atas transaksi, pengendalian internal, dan kepatuhan perpajakan untuk menemukan celah sebelum eksternal datang.
  2. Analisis risiko kepatuhan: Identifikasi area rawan seperti restitusi,  perubahan metode pembukuan, transaksi lintas negara atau laporan SPT rugi.
  3. Tim yang siap tanggap: Membentuk tim/penanggung jawab dalam sebuah perusahaan yang dapat segera merespons apabila otoritas mengundang atau melakukan klarifikasi.
  4. Komunikasi yang proaktif: Jika terdapat surat pemeriksaan atau audit, tanggapi dengan cepat, terbuka dan berdasarkan data sehingga membangun kredibilitas.
Pemeriksaan pajak adalah bagian penting dari sistem perpajakan nasional untuk memastikan kepatuhan wajib pajak. Dengan memahami tahapan, tujuan, serta cara persiapannya, perusahaan dapat menghindari sanksi, menjaga reputasi, dan menunjukkan komitmen terhadap tata kelola keuangan yang baik.
 
Kesiapan menghadapi pemeriksaan pajak bukan hanya bentuk kepatuhan, tetapi juga strategi bisnis cerdas untuk menciptakan transparansi dan kepercayaan publik.
 
 
Sumber: 
https://flazztax.com/2024/11/09/pemeriksaan-pajak-atau-audit-mengetahui-bedanya-demi-kepatuhan-keuangan/ 
https://www.hukumonline.com/klinik/a/seluk-beluk-audit-pajak-lt656757d71ec52/ 
https://ortax.org/apa-itu-pemeriksaan-pajak 
https://id.linkedin.com/pulse/pemeriksaan-pajak-atau-audit-apakah-terdapat-perbedaan-ayo-pajak-dytgc 
https://taxacademy.id/perbedaan-pemeriksaan-pajak-dan-audit-pajak/ 

Related Content
5 Kesalahan Umum Pajak yang Sering Dilakukan Perusahaan
Konsultan Pajak, SMC  - Kesalahan dalam urusan pajak dapat berdampak besar bagi kelangsungan bisnis. Banyak perusahaan di Indonesia melakukan kesalahan pajak perusahaan karena kurangnya pemahaman, sistem administrasi yang belum rapi, atau perubahan aturan pajak yang cepat.
3 Dec 2025
Regulasi Pajak 2025
Konsultan Pajak, SMC - Tahun 2025 ini menjadi titik balik bagi banyak bisnis di Indonesia, mulai dari pelaku UMKM hingga korporasi multinasional, karena perubahan yang signifikan dalam kebijakan perpajakan. Di satu sisi, program kredit untuk UMKM seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) sedang mendapat sorotan ketat pemerintah karena potensi penyalahgunaan dan kurangnya ketepatan pelaksanaannya. Di sisi lain, Indonesia ikut menerapkan aturan pajak untuk skala global: tarif minimum pajak korporasi sebesar 15% bagi perusahaan multinasional sebagaimana bagian dari kerangka internasional. Kombinasi dua agenda ini memunculkan perubahan lanskap bisnis dan perpajakan, baik bagi usaha kecil, menengah, maupun besar.
Tim Konsultan Pajak SMC
28 Nov 2025
Waspada! Ini Penyebab UMKM Dapat Surat Teguran Pajak dari DJP
Konsultan Pajak, SMC -  Banyak dari pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, menerima surat teguran pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bisa menjadi momen penuh kekhawatiran. Surat tersebut bukan hanya sekadar pemberitahuan saja, melainkan sinyal bahwa ada kewajiban perpajakan yang belum terpenuhi. Bagi UMKM, memahami mengapa surat teguran muncul, apa saja penyebab utama dan bagaimana cara menanganinya, menjadi langkah penting agar tidak terjerumus dalam beban yang lebih besar.
Tim Konsultan Pajak SMC
21 Nov 2025
icon-whatsapp
Solusi Maxel Consultama
Typically replies in a few hours
Selamat Datang di Solusi Maxel Consultama, ada yang dapat kami bantu ?
Start Chat
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi and Kebijakan Kukis
Compare product
0/4
Remove all
Compare